Hari ini kita tengah berada di penghujung
bulan Sya’ban 1434 Hijriyah dan sebagian dari kaum Muslimin sudah
memasuki bulan Ramadhan dengan menjalankan Ibadah Puasa pada hari ini. Ini
artinya, kita akan (sedang) berjumpa dengan tamu agung, tamu istimewa
yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya; dia adalah “Ramadhan Mubarak”.
Agar Ramadhan yang akan (sedang) kita lalui
menjadi lebih istimewa dan lebih bermakna dari Ramadhan tahun-tahun
sebelumnya, berikut 10 langkah yang harus kita persiapkan untuk
menyambut kedatangannya:
1. Berdoa kepada Alloh
Berdoalah agar Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar
memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan
dalam keadaan lebih baik dari Ramadhan tahun lalu.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Alloh berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).
2. Bersyukur atas Nikmat Alloh
Di antara nikmat terbesar yang diberikan
Alloh kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk
melakukan ibadah dan ketaatan. Dan atas semua nikmat tersebut, kita wajib mensyukurinya.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)
Nikmat yang paling
besar bagi orang yang beriman adalah ketika mereka mendapati bulan
Ramadhan. Bulan inilah yang menjadikan Rasulullah dan para Sabahat
menangisi karena tiga hal:
Pertama, mereka menagis karena berharap dapat dipertemukan dengan Ramadhan
Kedua,
mereka menangis lantaran ingin mendapatkan kemuliaan pada saat
menjalankan Ibadah di bulan Ramadhan. Dari setiap mereka, selalu dan
selalu berharap agar mendapati “Lailatul Qadar“, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Ketiga, mereka menangis pada saat bulan Ramadhan hampir meninggalkannya, yakni di saat bulan Ramadhan berada pada penghujung akhir
3. Bergembiralah Menyambut Kedatangan Bulan Ramadan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memberikan kabar gembira kepada para Sahabat setiap kali datang bulan Ramadan;
“Telah datang kepada kalian bulan
Ramadan, bulan yang penuh berkah. Alloh telah mewajibkan kepada kalian
untuk berpuasa. Pada bulan itu Alloh membuka pintu-pintu surga dan
menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Karena sesungguhnya, kegembiraan hati itu adalah sebagai perwujudan rasa suka-cita dan penuh pengharapan atas kedatangannya.
4. Persiapkan Ruhiyah (Keimanan)
Mempersiapkan Ruhiyah dapat kita lakukan
dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan
niat yang ikhlas, serta mempertebal keimanan dengan banyak membaca
buku-buku yang mengupas tentang “Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan”
Alloh SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Di samping itu, untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan tentang “Ramadhan”, baiknya lebih sering menghadiri majelis
ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Dengan
demikian, secara mental kita akan siap untuk melaksanakan segala ibadah
dan ketaatan pada bulan Ramadan.
5. Persiapkan Fikriyah (Pengetahuan)
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan
dilandasi ilmu, termasuk ilmu tentang ibadah puasa Ramadhan agar puasa
kita benar dan diterima oleh Alloh. Pelajarilah hukum-hukum dan
ketentuan syar’i tentang amalan ibadah di bulan Ramadan.
Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya
Sayyid Sabiq, Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain.
Pemahaman ilmu syar’i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki
Alloh terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki Alloh akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama(Muttafaq ‘Alaih)
Sehingga, jangan pernah terpikirkan oleh kita untuk menyia-siakan waktu yang Alloh berikan kepada kita. Karena “Waktu itu ibarat pedang, bila ia tidak kau pergunakan dengan baik maka ia akan membunuhmu“
6. Persiapkan Jasadiyah (Fisik)
Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang
baik. Hal ini perlu diperhatikan karena Ramadhan menciptakan siklus
keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Ramadhan,
diharapkan kita tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing
meskipun dalam kondisi berpuasa. Karenanya kita perlu mempersiapkan
jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan
badan serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)
Karena, “Tubuh yang kuat itu dilahirkan dari jiwa-jiwa yang sehat“.
7. Persiapkan Maliyah (Keuangan)
Persiapan keuangan yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah
untuk membeli baju baru, kue-kue lezat untuk Idul Fitri dan lain-lain.
Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi
ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.
Tentu saja bagi yang memiliki harta yang
mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita
mampu ber-Umrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar
biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam.
8. Merancang Agenda dan Mengisi Ramadan dengan Penuh Ketaatan
Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan
manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat,
karena itu hiasi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa
membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Alloh. Ber’amal di bulan
puasa akan dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh S.W.T berkali-kali
lipat, bahkan hingga 700 kali lipatnya.
9. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa
dan kesalahan. Ramadan adalah bulan Taubat dan bulan Maghfirah. Dengan
keluasan rahmat Alloh, kita jadikan bulan Ramadhan untuk memohon maaf
serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena Iman dan ketaqwaan, maka Alloh akan hapuskan dosa-dosanya di masa lalu” (HR. Bukhori-Muslim)
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
10. Membuka Lembaran Baru yang Lebih Baik
Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru, lembaran kehidupan
yang lebih baik, yang lebih bersih dan lebih bermakna tentunya. Karena orang yang beruntung adalah “Seorang yang mendapati keimanannya hari ini lebih baik dari kemarin…”.
Kita perbaiki lembaran kehidupan yang baru itu, dengan cara:
- Kepada Alloh, perbaiki keimanan dan ketaatan kita dengan memperbanyak istighfar dan mengingati-Nya di setiap waktu dan kesempatan serta dengan lebih banyak lagi beramal sholeh
- Kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam, perbaiki rasa cinta kepada beliau dengan melanjutkan risalah dakwahnya, memperbanyak Sholawat serta lebih giat menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan kepada kita
- Kepada orang tua, perbaiki rasa hormat dan ungkapan bakti kita dengan mendoakan ampunan dan keselamatan atas mereka, memberikan dukungan atas apa yang mereka harapkan, serta meminta maaf atas segala khilaf kita di waktu kecil hingga dewasa
- Kepada Keluarga (istri-suami-anak), tingkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Kerikanlah kepada mereka hadiah. Karena dengan memberikan hadiah akan tumbuh rasa cinta. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling baik kepada keluarganya“.
- Kepada karib kerabat, perbaiki kualitas persaudaraan itu dengan lebih mempererat hubungan silaturrahmi. Menyambung tali silaturrahmi tidak harus datang secara langsung, meskipun itu adalah cara yang lebih ahsan. Dengan teknologi, kita dapat meningkatkan kualitas persasudaraan walaupun dengan sekedar menyapanya melalui SMS, Email, Facebook, Twitter maupun media yang lainnya.
- Kepada masyarakat, dengan membulatkan tekad untuk menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, sebagaimana Pesan Rasulullah: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain“.
- Kepada diri sendiri, dengan berjanji untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat, apalagi yang dapat menimbulkan dosa serta bertekad untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri pada seluruh aspek yang ada pada diri kita.
Dengan menjalankan ke-10 langkah tersebut, semoga Alloh S.W.T. menyambut
langkah kita dengan berlari, dengan segenap curahan rahmat-Nya, dan
menjadikannya kita sebagai hamba yang Muttaqien, hamba yang layak untuk
mencium Wanginya Jannah. Amiin.. 3x.
Semoga bermanfaat… :)
0 komentar:
Posting Komentar