Dalam Hadist Sahih al-Bukhari, dikisahkan bahwa pada suatu ketika
Rasulullah S.A.W. terbangun dalam gelapnya malam. Dia mengangkat
tangannya ke langit dan bersabda “Ya Allah, umatku, umatku! Ya Allah,
umatku, umatku...” Dia tidak dapat mengucapkan kata yang lain karena
sangat emosional. Hingga malam berlalu, dan waktu fajr tiba, pada saat
itu Jibril A.S. turun dan berkata “Ya Muhammad S.A.W., Allah S.W.T.
telah mengutusku dan berfirman: “Ya Muhammad, Tuhanmu tidak akan
mengecewakanmu berkenaan dengan umatmu.”
Pertanyaannya saudara/saudariku, apakah kita akan mengecewakan Rasulullah S.A.W.?
Pertanyaannya saudara/saudariku, apakah kita akan mengecewakan Rasulullah S.A.W.?
Untuk orang-orang yang melihat situasi umat Muslim di sekitar kita dan
berkata “Tidak ada harapan bagi umat ini!” Mereka yang melihat situasi
di negara-negara muslim dimana umat muslim dianiaya oleh orang-orang
lain. Demi Allah, aku akan memberitahu kalian – setiap orang yang telah
memberikan pengaruh di dunia ini, bukanlah orang yang besar sebelum
mereka menjadi besar. Mereka tidak terlalu berbakat, tidak terlalu
berpendidikan, tidak mendapatkan bantuan dari siapapun juga. Demi Allah,
mereka hanya punya satu hal dan HANYA SATU HAL – dan hal itu adalah
hasrat yang membara untuk mengubah keadaan umat.
Jadilah orang-orang yang mempunyai visi ini, jadilah orang-orang yang
memenuhi cinta kepada Allah Azza wa Jalla, dengan mengejar visi
Rasulullah S.A.W. di bumi ini. Setiap orang bisa berkata “Aku mencintai
Allah.” Meski begitu, hal-hal tertentu mencegah mereka dari membuktikan
cinta mereka kepada Allah Azza wa Jalla.
Hal pertama yang mencegah mereka adalah sikap pesimis – “Aku tidak bisa
jadi hebat, aku tidak bisa membuktikan cintaku kepada Allah. Aku telah
banyak berbuat dosa, aku bukan orang yang spesial, aku tidak punya
pengetahuan Islam. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan banyak hal,
bagaimana aku meningkatkan amalku untuk membuktikan cintaku kepada Allah
Azza wa Jalla?"
Tapi demi Allah, kalian spesial. Rasulullah S.A.W. bersabda “Ketika
seorang hamba sedang shalat dan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil
‘alamiin, maka Allah menjawabnya dan berfirman: "Hamba-Ku telah
memuji-Ku.” Jadi setiap kali kalian berbicara kepada Allah, Allah juga
berbicara kepada kalian. Allah Rabbul ‘izzati wal jalaal selalu
memperhatikan kalian.
Jadi saudara/saudariku, setiap kali perasaan negatif timbul dalam hati
kalian, setiap kali kalian merasa tidak bisa membuktikan cinta kepada
Allah Azza wa Jalla, ingatlah bahwa Nabi Muhammad S.A.W. adalah orang
yang sangat positif.
Bersikap positif terhadap diri kalian sendiri, bersikap positif bahwa
kalian dapat membuat perubahan, bersikap positif bahwa kalian memiliki
pengaruh dalam mengubah umat ini.
Saudara/saudariku dalam Islam, Allah sangat mencintai kita. Bahkan
ketika kita tidak mematuhi-Nya, Dia masih memberi kita rezeki dan masih
mengizinkan kita bernapas. Dia masih menjaga kita.
Betapa Besar, Suci, dan Maha Pengasihnya Allah S.W.T. Salah satu
nama-Nya adalah Al-Wadud. Al-Wadud artinya Yang Maha Penyayang. Dia yang
mengasihi makhluk-Nya dan cinta mencintai makhluk-Nya. Dia sangat
mencintai makhluk-Nya, sehingga cinta yang Dia kirimkan ke bumi hanyalah
1/99 bagian yang telah Dia siapkan untuk orang-orang beriman di hari
kiamat.
Jadi saudara/saudariku dalam Islam! Apa yang telah kalian lakukan untuk
membuktikan cinta kepada Allah S.W.T.? Amal apa yang telah kalian
lakukan untuk membuktikan kepada Allah S.W.T. ketika Dia menanyai kalian
di hari kiamat:
“Wahai hamba-Ku, apakah kau telah membuktikan cintamu pada-Ku, sehingga Aku juga dapat mencintaimu pada hari ini?
Rasulullah S.A.W. bersabda: “Siapapun yang cinta untuk bertemu Allah,
Allah akan cinta untuk menemuinya. Dan barangsiapa yang benci bertemu
Allah, Allah benci untuk menemuinya.” Tanya diri kalian – Apakah kalian
termasuk orang-orang itu?
0 komentar:
Posting Komentar