Ka’bah Sebagai Pusat Bumi
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia,,,”. (Q.S. Al-Maa’idah : 97)Pusat dunia bukan pada kota Greenwich, namun bukti-bukti geografis dan astronomis dengan TEGAS dan JELAS bahwa pusat bumi ialah di kota Mekkah, tepatnya diatas Ka’bah.
Bayangkan, jika kita berada di masa ayat ini diturunkan, tentu kita
sama sekali tidak menyangka bahwa Ka’bah memang benar-benar sebagai
pusat bumi. Dan mungkin saja beberapa diantara kita tidak percaya, namun
kini semua itu terbukti baik dari segi geografi maupun dari segi
astronomi. Bukti yang tidak terbantahkan sama sekali, dan inilah salah
satu sebab mengapa Al Qur’an disebut sebagai mukjizat terbesar dan
sepanjang masa. Mukjizat ayat-ayatnya masih dapat kita lihat hingga
detik ini.
Sebuah Kitab yg mengaku dari Allah, harus berani dihadapkan dengan
segala macam soalan, segala zaman, segala segi, segala sisi, dari sudut
manapun & harus sepanjang zaman.
Dari segi Sastra, matematika, astronomi, sains, tata negara,
muamalat, ekonomi, Kode-kode angka, jumlah surah, jumlah ayat, jumlah
kalimat, jumlah huruf, segala ilmu, segala abad, sejak penciptaan alam
semesta, masa lalu, masa kini, masa depan, sehingga masa kiamat &
kehidupan setelah kiamat sekalipun
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al
Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
yang banyak di dalamnya. ” (Q.S. 4 An-Nisaa’ : 82).
Lalu, bukti apa saja yang menjadikan Ka’bah sebagai pusat bumi ini?
Bukti Pertama:
Sudah sejak 1000 tahun terakhir, sejumlah matematikawan dan astronom
Muslim seperti Biruni telah melakukan perhitungan yang tepat untuk
menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di dunia. Seluruhnya setuju
bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada tepat di atas
Ka’bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti mengarah ke
Kiblat.
Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18 GMT
(16.18 WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa.
Sedang kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan
jam yang sama.
Pada saat-saat waktu diatas, ialah sangat tepat sekali jika digunakan
untuk mengkoreksi kiblat di setiap masjid di daerah2 lain. Kita hanya
tinggal mengikuti bayangan pada waktu yang telah ditentukan seperti
diatas. Maka tidak perlu lagi susah-susah menentukan arah kiblat yang
benar.
Tentu saja pada waktu tersebut hanya separuh dari bumi yang mendapat
sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain dimana matahari tepat di
“balik” Ka’bah (antipoda), dimana bayangan matahari pada waktu tersebut
juga mengarah ke Ka’bah.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29 WIB)
Bukti Ke Dua:
Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah
pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah
penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan
perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata
: “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa
yang menggantungnya ?”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan
semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di internet, tetapi
sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada
masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut
berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan
adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini
terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut
masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan
Ka’bah di alam akhirat.
Radiasi dari Ka’bah ini tak dapat diketahui tanpa pesawat antariksa
abad 20, membuktikan jika Qur’an ialah berasal dari ALLAH, & bukti
Qur’an mukjizat sepanjang masa. Kerana banyak ayat yang baru dapat
dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir.

Ka’bah Pusat Dunia.
Bukti Ke Tiga :
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub
selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya
adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum
kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang
sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan
hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak
kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah,
maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius
dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini telah dibuktikan dengan medan magnet bumi diberbagai kota di
belahan dunia barat & timur. Magnet bumi memiliki nilai sekian
derajat barat dan sekian derajat timur. Daerah yang tepat memiliki nilai
NOL / KOSONG ialah tepat pada kabah seperti gambar dari artikel ini.
Main Field Geomagnetism.
Perhatikan gambar diatas yang didukung oleh satelit, survey magnet,
dan lainnya. Daerah mekah termasuk daerah dengan medan magnet nol hingga
10 derajat, dan memang daerah ini terdapat di timur sekitar indonesia
dan juga di barat sekitar Panama dan samudra Pasifik. Namun jika
dicermati, maka akan jelas sekali bahwa pusatnya adalah di saudi, sebab
area sebelah barat mencekung melingkar menjauhi saudi. Begitu pula
daerah Indonesia, menggembung menjauhi saudi. Sedangkan saudi sendiri
cenderung melingkar jelas berikut medan-medan magnet yang lebih besar di
sekitarnya. SUBHANALLAH !!!
Mekah Titik Pusat Magnet Bumi.
Dari gambar diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa pengambilan besar
medan kekuatan magnet bumi di berbagai tempat di amerika utara, amerika
selatan, kutub selatan dan australia, menunjukkan bahwa titik pusat
pertemuannya adalah di MEKKAH. ALLAAHU AKBAR !!!
Dan dari gambar ini dapat dilihat pula bahwa pengambilan besar medan
kekuatan magnet bumi dari Inggris, Afrika Barat dan Afrika selatan, maka
menghasilkan bahwa titik pusat pertemuannya juga ialah di MEKKAH. MASYA
ALLAAAHHH !!!
Bukti Ke Empat :
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan
batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium
di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah )
dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut
bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu
diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa
anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj
(877) “
Bukti Ke Lima :
Mekkah ialah GOLDEN RASIO bumi ini, tentu yang pernah belajar
Matematika, pastinya pernah mendengar nama Fibonacci. Dia adalah seorang
ahli matematika yang hidup pada abad pertengahan di Aljazair. Semasa
kecilnya pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga
akhirnya Fibonacci membawa ilmu Golden Ratio yang mengguncangkan Eropa
dan dunia. Golden Ratio benar-benar terobosan ilmu pengetahuan yang
mencengangkan.
Mecca – Golden Rasio.
Anda dapat melihat bukti-bukti ilmiah luar biasa dari misteri yang
tetap tersembunyi di Kota Suci Mekkah Selama Ribuan Tahun. Mekkah
ditetapkan sebagai arah bersujud, tempat konvensi miliaran umat Islam
dan kota suci bagi umat Islam. Orang-orang Muslim, yang sanggup,
disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan melalui Ka’bah, Muzdelife
dan Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi Konstan-1,618, jumlah Nilai unggulan matematika. Allah – Sang
Pencipta selalu menggunakan nomor yang sama dalam berbagai peristiwa di
alam semesta, dalam pulse hati kita, rasio aspek spiral DNA, di desain
khusus yang disebut alam semesta dodecehadron, dalam aturan array daun
tanaman yang disebut phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju, kristal,
dalam struktur spiral banyak galaksi. Sang Pencipta menggunakan nilai
yang sama, Golden Ratio – 1,618 ….
Nilai Rasio ini juga digunakan untuk desain arsitektur, bahkan
Piramida di Mesir. Kepler astronom terkenal, Mendefinisikan Angka ini
sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak pelukis terkenal, insinyur dan
arsitek, seperti Leonardo Da Vinci, telah menggunakan rasio ini dalam
karya seni mereka selama ratusan tahun.
Link To Belt Of Orion.
Proporsi jarak antara Mekah – Kutub Utara dengan jarak antara Mekah –
Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang merupakan Golden Ratio. Selain
itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan jarak antara
kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban belum selesai The Golden Ratio Point of the World adalah di
kota Mekkah menurut peta lintang dan bujur yang merupakan penentu umum
manusia untuk lokasi.
The Golden Ratio Point of the World
Proporsi jarak Timur – Barat Mekah adalah 1,618 unit. Selain itu,
proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat
dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama
dengan Golden Ratio – 1,618 unit. The Golden Ratio Point of the World
selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam Daerah Suci yang meliputi
Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical meskipun variasi kecil
dalam perkiraan mereka.
Golden Ratio Mekkah yang tertulis jelas dalam Al Qur’an
Hubungan antara Kota Mekah dan Golden Ratio jelas terukir dalam Surah Ali Imran’s (bagian dari Al Qur’an) ayat 96.
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (ibadah) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia.” (Q.S. Ali ‘Imran:96).

Jumlah total semua huruf dari ayat ini adalah 47. Menghitung Golden Ratio dari total surat, kata Mekkah tersirat : 47/1.618 = 29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Makkah seperti dalam peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang, rasio ini tidak pernah bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses yang sama yang kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia sejumlah surat yang mengungkapkan hubungan antara Mekah dan Golden Ratio.
Ka’bah Master Plan
Pakar astronomi ITB Moedji Raharto, pun angkat bicara dan
menyaranakan untuk waktu dekat dijadikan jam hijriah. Meski didukung
dengan bukti-bukti ilmiah yang nyata, usaha seluruh muslim untuk
menggeser pusat waktu dunia ke Makkah memang bukan perkara mudah. Hal
yang bisa dilakukan sekarang adalah dengan menjadikan jam raksasa
tersebut sebagai acuan waktu hijriah.
…”Sekarang kan baru ada penanggalan hijriah, kenapa tidak dibuat saja
semacam penyatuan waktu untuk jam hijriah,” kata astronom ITB Moedji
Raharto…
“Sekarang kan baru ada penanggalan hijriah, kenapa tidak dibuat saja
semacam penyatuan waktu untuk jam hijriah,” kata astronom ITB Moedji
Raharto.
Masalahnya ialah negara-negara lain yang terlanjur menggunakan acuan
waktu di wilayah tenggara London tersebut akan melakukan penyesuaian
besar-besaran. Belum lagi dari kaum kafirun dan kaum munafiqun yang
TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI APAPUN YANG BERBAU ISLAM MESKI DIDUKUNG OLEH
BUKTI-BUKTI NYATA, SUDAH PASTI MEREKA AKAN MENGABARKAN BAHWA BERITA INI
BOHONG, HOAX, ATAU MENCIPTAKAN BUKTI-BUKTI PALSU YANG MENOLAK KEBENARAN.
Ka’bah – Mecca
Nah, alternatif lain yang bisa dilakukan oleh seluruh muslim adalah
menjadikan menara kedua terbesar di dunia tersebut sebagai simbol Islam
selain Ka’bah. Tujuannya, lebih ke arah penyatuan semangat emosional
umat muslim di seluruh dunia. “Barangkali itu bisa lebih pada penyatuan
umat muslim dan sebagai simbol selain haji. Begitu kita lihat jam itu,
kita bisa melihat Makkah bagaimana,” jelasnya.
DAN KITA PATUT BERBANGGA KARENA DISAMPING DIDUKUNG BUKTI ILMIAH YANG
LEBIH BANYAK LAGI, MAKA MENARA JAM YANG ADA DI DEKAT KA’BAH SEKARANG INI
IALAH MENARA JAM TERBESAR DI DUNIA, BAHKAN BESARNYA LEBIH BESAR ENAM
KALI DIBANDING JAM BIG BEN DI LONDON.

Menara jam ini berbentuk kubus empat sisi. Diameter jam mencapai 40
meter, mengalahkan jam terbesar sebelumnya yang menjadi atap Cevahir
Mall di Turki dengan diameter 35 meter. Waktu yang digunakan oleh jam
tersebut adalah Arabia Standard Time, tiga jam lebih dulu jika
dibandingkan dengan GMT.
Sejak 125 tahun lalu, GMT telah disepakati sebagai wilayah yang
dijadikan ukuran awal waktu dunia karena dilalui titik nol derajat.
Penentuan titik ini penting untuk mempermudah ukuran waktu perjalanan
dan komunikasi antar-negara.
Secara bukti-bukti ilmiah baik dari geografis maupun astronomis,
Makkah dianggap lebih tepat sebagai episentrum dunia. Kota suci umat
muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik oleh
peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed. Artinya, jarum kompas
tidak bergerak saat di Makkah.

(Sumber : Islam Terbukti Benar)
0 komentar:
Posting Komentar