Rasulullah pagi itu sibuk memperhatikan bajunya dengan
cermat. baju satu-satunya dan itupun ternyata sudah usang. baju yang setia
menutup aurat beliau. meringankan tubuh beliau dari terik matahari dan
dinginnya udara. Baju yang tidak pernah beristirahat.
Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa
beliau harus membeli baju? Padahal baju yang ada sudah waktunya diganti.
Rasulullah sebenarnya dapat saja menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia
ini. Tapi sayang, beliau tak mau mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau,
Allah dalam sekejap bisa mengubah gunung dan pasir menjadi butir-butir emas
yang berharga. Beliau tak sudi berbuat demikian karena kasihnya kepada para
fakir yang papa. siapakah yang akan menjadi teladan jika bukan beliau..?
Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga,
menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat
Allah berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya
dalam menjalani iradat yang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam
jurang kedukaan dan kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar
selalu bersabar dan rela dengan yang ada selain beliau? Juga siapa pula yang
harus menanamkan keyakinan akan pahala Allah kelak di akhirat jika bukan
beliau?
Yah,…hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal
diatas. benar,…baliaulah satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari
Allah untuk semua umat manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan
berlian serta butiran emas yang lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah
dari segala keindahan yang dikenal manusia di dunia ini. lebih megah dari
segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang katanya sudah megah. Semua
itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling baik
dan sebaik-baik tempat kembali
Perjuangan itu tidak mudah. bahkan sangat berat bagi beliau.
Menegakkan yang hak hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan kekuatan.
sabar dalam menghadapi setiap malapetaka yang menimpa, bersyukur yang dilakukan
dengan hati bersih. dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam duka maupun suka,
bersyukur dan keimanan harus selalu menyertai. Itulah pokok risalah yang dibawa
Rasulullah saw.
Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya
terkasih kebingungan. Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham.
Bergegas beliau melangkah ke pasar. Tentunya kita maklum. uang sekian itu dapat
dibelikan apa. Apakah cukup untuk membeli makan, minum, serta pakaian penutup
badan? Oleh sebab itu, bergembiralah hai para fakir dan miskin! Nabi kita,
Muhammad saw telah memberikan contoh begitu jelas.
Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke pasar
dengan uang sedikit seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, hamba Allah
yang di bumi bernama Ahmad, sedang dari langit bernama Muhammad dengan ridha
pergi ke pasar berbekal uang delapan dirham untuk berbelanja. Manusia penuh nur
dan inayah Allah yang dilahirkan di makkah. meskipun beliau miskin, beliau
senang sekali hidup. beliau belum ingin mati meski kemiskinan menjerat setiap
hari.
Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan seorang
wanita yang menangis. Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera beliau
memberikan uangnya sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk
menenangkan wanita itu.
Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai.
Sepanjang lorong pasar banyak sekali masyarakat yang menegur beliau dengan
hormat. Selalu menjawab dan memberikan salam yang mengingatkan akan kebesaran
Allah semata. Beliau langsung menuju tempat di mana ada barang yang
diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham. beliau segera
pulang.
Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang
telanjang. Orang tersebut dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya.
Rasulullah yang memang pengasih itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya
baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke pasar utnuk membeli baju lagi seharga
dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek kualitasnya daripada yang empat
dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.
Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang semakin
terik. Juga angin malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau tidak
ingin kemalaman di jalan. Tak lama beliau melangkah ke luar pasar, ditemuinya
lagi wanita yang menangis tadi. Wanita itu kelihatan bingung dan sangat
gelisah. Rasulullah saw mendekat dan bertanya mengapa. Wanita itu ternyata
ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas waktu, dan takut
dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasulul ah saw langsung menyatakan akan
mengantarkannya.
Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah saw dari
belakang. Hatinya tenang karena Rasulullah saw pasti akan melindungi dirinya.
Dia yakin majikannya akan memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh
manusia paling mulia di dunia ini. Bahkan mungkin akan berterima kasih karena
pulang membawa kebaikan bersama dengan kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka
terus berjalan hingga sampai ke perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu
yang ada hanyalah para isteri mereka.
Assalamu’alaikum warahmatullah, sapa Rasulullah saw keras.
Mereka semuanya diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka
diliputi kebahagiaan karena kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah
saw sebagai berkah dan seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya
lagi. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah saw memberi salam lagi. Tetap
tak terdengar jawaban. Rasulullah saw mengulang untuk yang ketiga kali dengan
suara lantang, Assalamu’alaikum warahmatullah. Serentak mereka menjawab.
Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau menanyakan
pada mereka apa sebabnya. Mereka mengatakan, Tidak ya Rasulullah. Kami sudah
mendengar sejak tadi. Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam lebih
banyak. Rasulullah melanjutkan, Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak
berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan
menerimanya.
Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi
begitu murni, budi pekerti yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka.
Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan
seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat
pulang. Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka
berkata, Kami memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama
anda karena untuk mengharap ridha Allah semata. Budak itu tak terhingga rasa
terima kasihnya. Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari
Rasulullah saw.
Rasulullah saw pulang dengan hati gembira. Telah bebas satu
perbudakan dengan mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak lupa
mendoakan para wanita itu agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga semua
harta dan turunan serta semoga selalu tetap dalam keadaan iman dan islam.
Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi. Hari yang penuh berkah dan
karunia Allah swt semata. Akhirnya beliau berujar dengan, Belum pernah kutemui
berkah angka delapan sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu
mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta
memerdekakan seorang budak. Bagi seseorang muslim yang memberikan pakaian pada
saudara sesama muslim, Allah akan memelihara selama pakaian itu masih melekat.
Sumber : http://jejakjejakjejak.wordpress.com/2012/04/22/hanya-rasulullah-saja-sebuah-cerita-yang-menyentuh/
0 komentar:
Posting Komentar